Jumat, 23 November 2007

Pisang Goreng dan Kopi di Sudut Jalan

Tepat disudut, on the corner. Stall makanan kami berwarna orange. Sengaja. Untuk menarik perhatian diantara stall makanan lain yang mayoritas berwarna biru dan hijau. Beberapa orang berbisik2 dan mulai bingung dengan makanan yang kami jual. Niklas dengan antusias menjelaskannya. Beberapa dari mereka akhirnya memutuskan mencobanya. Udara dingin dan pisang goreng! Kombinasi sempurna. Setelah aku menggorengnya, meletakkan pisang goreng tersebut di atas paper plate. Aku menaburinya dg tepung gula, membubuhi sedikit coklat cair diatasnya, plus sepotong cherry sebagai penghias. Niklas dg sigap menyerahkan pisang goreng itu dalam sebuah nampan kecil, beserta kopi panas dalam paper cup. Kopi adalah complimet dari kami. Mereka senang sekali. Kopi yang harum katanya. Tentu saja. Kopi dari Indonesia memang harum.

Lama kelamaan semakin banyak pelanggan yang datang. Aku sempat membakar tanganku dengan tidak sengaja menempel pada wajan. Aku kurang hati2. Tidak disangka, hari pertama kami, berhasil menghabiskan 3 sisir pisang hanya dalam waktu 1 jam. Sebenarnya pisangnya tidak begitu cocok untuk pisang goreng, tapi mau mencari dimana lagi. Ini aja sudah cukup mahal. Aku dan Niklas membereskan peralatan memasak dan segera beranjak pulang. Tujuan kami adalah kembali berbelanja pisang

Setelah selesai menyiapkan makan malam, aku pergi mandi. Membiarkan air panas mengucur di kepalaku. Sensasinya selalu menyenangkan. Kalu begini, aku kembali ingat ke tanah air, aku ingat belahan jiwaku. Well, tidak lama lagi. Tadi aku menerima email darinya. Dia akan segera menyusulku. Semangatku kembali. Aku buru2 menyelesaikan mandi ku.
Di meja makan Niklas sudah menunggu. Kami dengan lahap menghabiskan apa yang ada di meja. Aku makan semakin banyak akhir2 ini. Apakah karena dingin? Atau...

Tidak ada komentar: