Jumat, 24 Oktober 2008

I Thank God for Sending You

The day I met you ... I still remember
simple hello/helping hand/warm heart/big smile

The time we get to know each other ...
sadness/happiness/crying/laughing/
chatting/talking/ fighting/argueing/forgiven/

Today ...
sweet lips/big arms/wide chest

Meeting you was a fate, Becoming your friend was a choice, but Falling in love with you is totally out of my control

Kamis, 23 Oktober 2008

Harus ya bo, gw ketemu lo lagi?

Seorang mantan teman kerja, yang dipecat dari perusahaan dengan tidak hormat, entah karena ada angin apa yang berhembus akan menjadi atasan saya di tempat kerja baru.

Sama aja dengan nightmare, dan saya berusaha segera terjaga agar terlepas dari bayangan tersebut. During my service di perusahaan sekarang, sudah 5 tahun saya bekerja sama (not) dengan dia. Saya masuk kesini satu tahun lebih awal, dan satu tahun dia diasingkan kedivisi lain karena sesuatu dan lain hal yang sampai saat inipun saya tidak tahu pasti penyebabnya. Pernah sih dia menceritakannya. Tapi saya juga tidak pernah percaya. He was trying too hard to convince people waktu dia menceritakannya. Bagi saya itu jadi terdengar tidak benar.

Selama berada dalam satu business unit dengan nya, saya pernah berada di level yang melakukan direct report ke dia. Saat itu dia adalah orang yang memegang responsibility tertinggi karena kepemimpinan dalam masa vacuum. Kenapa dia yang berada disana? Kemampuan nya kah atau kualitasnya kah?

Perjalanan kepemimpinannya yang berumur enam bulanpun menunjukkan siapa diri nya. Ketika semua team member berjuang memberikan service terbaik dengan fasilitas dan infrastruktur yang terbatas, berusaha menghadapi complaint customer secara bahu membahu, dia bisa hilang dalam peredaran orbit kerja kita. Entah dimana. Sampai akhirnya seseorang diantara kita memutuskan untuk bertanggung jawab dan menghadapi amarah customer karena suatu disaster terjadi. Beberapa jam kemudian, ketika semua kembali menjadi normal, dia muncul dan menjelaskan kronologis kejadian kepada management bagai seorang pahlawan yang baru kembali dari medan perang. Ini terjadi selalu ketika problem terjadi.

Bagi kami, he knows nothing. Bisanya omong sana sini. Membanggakan oranng2 yang dia kenal diseluruh jagat raya ini. Padahal harus nya kita bangga jika orang mengenal kita, bukan sebaliknya. Buat apa kita tau si A sebagai direktur Bank B, lalu kita membangga2kan dia, bahwa keluarga dia dekat dengan keluarga si A. Kenyataannya hal tersebut tidak memberi any credit in your life.

Tahun terakhirnya di sini memposisikan saya dan dia dalam satu level dan berada dalam satu divisi yang sama. Berbagai kejadian pun terjadi. Dia seringkali menjadikan diri saya secretary nya, admin nya, translatornya. Menggunakan pikiran dan ide saya untuk menyelesaikan tugasnya dan mengakuinya sebagai hak cipta dia. Memerintahkan saya ini dan itu dan unfortunately saya dengan amat sangat terpaksa hanya bisa bertahan untuk menghindari konflik dengan kedongkolan penuh.

Gimana ngga, dia adalah keluarga dari salah seorang pejabat terpandang dalam perusahaan kami. Semua orang di perusahaan, dan di unit kami tentunya berusaha untuk menghindari konflik dengan nya untuk mengurangi akibat2 yang might be happened.

Akhirnya hidup itu ternyata adil. Dia dipecat. Dia harus belajar dari kelakuannya selama ini dengan cara ini. Dan hampir semua orang berkata " I thought he was untouchable".

Lega. Walaupun ketiban pekerjaan segunung, karena dipecatnya dia dan saya tidak mendapat pengganti orang, saya rela deh.

Tapi rasanya senang2 saya tidak berlangsung lama. Proses recruitment saya di perusahaan baru terbentur kehadiran dia. Saya bisa masuk at anytime. Tapi saya terpaksa meng hold nya. Karena saya tidak mau harus masuk ke divisi dimana dia juga akan masuk dan saya akan report ke dia. No way. Tidak ada kata teamwork di dia. Yang ada, "kamu kerjakan, dan saya akan menjadi pahlawan". Mungkin saya bisa bilang, bukan dia malas mengerjakannya, tetapi dia tidak bisa, dia tidak capable. Jadi dia memanfaatkan saya.

Di kehidupan sebelumnya, ya, tapi tidak dikehidupan berikutnya. No no!! I will receive the offer jika saya tidak report ke dia. Jika saya ada di unit lain. Jika dia tidak join disana. For now, saya masih bisa bertahan bekerja disini. Even better daripada harus menghadapi orang itu setiap hari dalam hidup saya.

So, I have to wait for my next white honda.

Selasa, 21 Oktober 2008

Pelet - Pemikat - Pemanis

Apakah pelet itu bener ada? Bagi saya jadi percaya ga percaya. Percaya karena saya melihat banyak kasus. Ga percaya karena saya percaya Tuhan menjaga umat Nya.

Beberapa teman mempunyai cerita berbeda tapi dengan jalan cerita serupa. Tiga orang teman mengalami hal sama. Yang pertama berbagi cerita dengan saya, adalah, sebut saja Tan. Dalam perjalanan menuju resepsi perkawinan teman, Tan bercerita tentang keberadaannya beberapa bulan lewat. Bisa dikatakan saya dan Tan sudah lama tidak in-touch. Karena saya merasa Tan hilang ditelan bumi.

Tan dengan gamblang menceritakan hubungan yang dilalui nya dengan seorang wanita. Cantik, pintar, mandiri, dan sangat memuaskan di tempat tidur. Tan melakukan segala2nya untuk wanita itu dan meninggalkan semua teman2 nya - termasuk saya. Baginya saat itu hidup adalah Tan dan wanita itu. Beberapa teman dan keluarga memperingati tabiat Tan yang 'agak' berbeda. Penampilan pun berubah. Menjadi sangat kurus. Diakuinya dia kehilangan 7 kg bobot tubuhnya. Saat itu Tan tidak menggubris semua omongan keluarganya. Sampai satu ketika - lebih dari 7 bulan sejak Tan mengenal wanita itu - dia merasa ada yang lain dalam dirinya. Seperti bukan dirinya. Baru dia tersadar dan mempercayai omongan keluarga bahwa dia telah di pelet.

Melihat status di facebook seorang teman, saya menghubungi teman tersebut. Sebut saja Dante. Dia baru saja putus dari pacarnya. Saya kenal juga mantan pacar nya. Saya hanya ingin menghibur, tetapi malam itu saya justru mendapat cerita yang sama seperti yang diceritakan Tan, dengan setting yang berbeda. Dante sampai ribut dengan mamanya karena sang mama merasa hubungan Dante dengan pacarnya tidak wajar. Tapi Dante baru percaya apa yang mamanya sampaikan setelah dengan tidak sengaja orang yang tidak dikenalnya menyampaikan bahwa Dante dalam pengaruh pelet seseorang. Saya dan Dante telah berteman bertahun2, tetapi sepertinya sang pacar tidak begitu menyukai kedekatan Dante dengan saya dan teman2 lain. Itu terlihat jelas di raut wajahnya ketika kita kumpul2. Tapi saat itu saya tidak ingin menduga2.

Seorang teman lainpun pernah dikabarkan oleh orang lain berada dalam pengaruh buruk itu. Hal itu telah merubah dirinya menjadi 180 derajat. Totally a different person. Semua teman bingung melihat Terry, sebut saja begitu. Perubahan terjadi sejak Terry berhubungan dengan cewe ini. Akan tetapi mau berbusa2 bagaimana pun kita mengingatkan, Terry hanya diam seribu bahasa. Tidak ada jawan iya atau tidak. Seperti kehilangan arah, seperti kerbau ditusuk hidungnya. Tidak mampu mengungkapkan apa yang diinginkannya. Terkadang, pandangannya kosong. Saya hanya mengingatkannya untuk tetap menghadap Tuhan. Akhirnya setelah 10 bulan, Terry menyadarinya. Saya tidak tahu bagaimana prosesnya. Yang saya tahu, dia putuskan cewe itu, dan dia sudah kembali ceria seperti dulu. Teman2 bahkan bersorak gembira dengan kembalinya si anak hilang. Glad to have you back.

Satu cerita serupa saya dengar hari ini. Cukup mengangetkan. Karena ternyata penggunaan alat, cara, jalan untuk memikat mempunya motivasi yang berbeda. Tiga cerita diatas bermotivasi posesif mengikat si lelaki karena mungkin perasaan insecure terhadap orang yang dicintai. Cerita yang saya dengar hari ini bermitivasi lebih dasyat. Menguasai harta keluarga lelaki.

Entah saya terlalu berprasangka buruk, entah lah ini memang pendapat umum yang beredar. Semua dilakukan oleh wanita dari etnis yang sama. Yang mereka memang dikenal dengan kecantikan nya dan keahliannya memuaskan laki2. Jika mereka cantik dan bisa memuaskan laki2, lalu kenapa mereka memerlukan alat bantu? Atau justru karena alat bantu itu lah yang telah mengangkat image mereka sebagai "cantik dan sangat memuaskan".

Minggu, 19 Oktober 2008

Lucky I'm in love with my bestfriend

Do you hear me, Talking to you Across the water across the deep blue ocean, Under the open sky, oh my, baby I'm trying
Boy I hear you in my dreams, I feel your whisper across the sea, I keep you with me in my heart, You make it easier when life gets hard
And so I'm sailing through the sea, To an island where we'll meet, You'll hear the music fill the air ,I'll put a flower in your hair
Though the breezes through trees, Move so pretty you're all I see, As the world keeps spinning round, You hold me right here right now
It was April 1998, morning at 08.00, a guy said hi to me and kept looking at me for a moment, and I just laughed at him. He was a new employee at the office where I was working. Just like that, we become bestfriends. We called each other every day, telling stories, all nights. I had boyfriend and he had girlfriend.
Christmas 1998. I broke up with my boyfriend. And I decided to off to Osaka. Travel always be my only resolution for mending my broken heart. I travel for a year until I have myself back and return back to Jakarta.
November 1999. Meeting old friends from the office, and of course my best friend was also counted. That night, we kissed. I and my bestfriend kissed. We finally admitted we were into each other. Since then, we were couple for more than 5 years.
In 2005 we decided to split up for only God knows the true reason why. Again, I travel away alone for mending my broken heart. Lucky me, I met this guy on my trip. And later on becoming my bestfriend. Eventhough we don't meet everyday, we have been in touch until today. We met up about 3 times a year and we let ourselves to confess to each other that we are in love. Again, we fall in love.
I never planned it to be this way. But for me, the only possible way to fall in love is to a man who I know very well. And it turned out to be my bestfriend.
Lucky I'm in love with my best friend Lucky to have been where I have been Lucky to be coming home again Ooohh ooooh oooh oooh ooh ooh ooh ooh

Jumat, 17 Oktober 2008

Weird things you might don't know about me ;p

1. Tempat untuk tidur yang paling nyaman itu bagaimana untuk kamu? Dibawah ketek. Ya, weird! But I like it.

2. Hal yang paling membuat mu relax itu apa? Ketika mengantuk, seseorang mengusap2 dan memijat2 kuping ku ;p

3. Posisi tidur favorit? Menyamping dan berpegangan tangan. Kenapa harus bergangan tangan? Kalo mimpi bagus jadi kebagian, kalo mimpi jelek jadi ada temennya biar ga takut.

4. Model rambut yang paling kamu suka? Ga ada rambut :). I hate hair on my body. I love only my eyebrows.

5. Warna favoritmu? I love orange and yellow tapi ga punya satupun baju, tas, sepatu yang warna itu. Hari2 aku memakai putih, hitam dan merah.

6. Berapa lama kamu bisa sembuh dari patah hati ? A life time.

7. Pakaian favorit mu? Apa saja asal jangan kemeja. Tangannya menyiksa lenganku yang besar, dan kancing di area susu sering kali terbuka tanpa diperintah.

Good News and Bad News

Checking my email. Tidak ada email untuk progress recruitment process. Tapi tiba2 cellphone ku berbunyi. Nama yang aku tunggu2 muncul di display. Deg2an abis. Dan ya, aku diminta datang untuk proses lanjutan. Thank GOD.

I feel happy. It is really good. Semoga semua lancar.

But about 1 jam kemudian, cellphone ku kembali berdering. Adikku mengabarkan oma kami meninggal dunia. Tidak ada detail. Aku berbicara dengan nyokap sebentar. Dia siap menuju airport.

Kebingungan pun dimulai. Keponakan yang berusia 2 tahun sedang dititipkan dirumah karena orang tuanya sedang keluar negeri. Kami menerima banyak oder di kedai untuk minggu ini. Damn. What we would do.

Begini aja baru berasa deh, kalo nyokap tuh manusia super. Dia bisa handle semua dengan tangannya yang hanya dua, dengan jam tidur hanya beberapa jam saja, dia ga pernah merasa ngantuk ataupun lelah. Kalau aku sudah ngantuk, padahal baru jam 9 malam, dia segera menyuruhku tidur, dan dia yang akan membereskan semua. Uuughh, aku jadi sebel ama diriku sendiri.

Aku bertekad, mendapatkan pekerjaan ini. Jadi aku punya penghasilan besar dan bisa menyenangkan nyokap (dan bokap juga). Sudah lama kami berencana jalan2 ke China. Semoga segera menjadi kenyataan.

Kamis, 16 Oktober 2008

Something, many things

September dan October ini bener2 bulan yang sibuk. Biasanya menjelang akhir tahun, tidak banyak kejadian berarti.

Perubahan struktur organisasi di kantor memang tidak terlalu berdampak pada aktifitas kerja. Tetapi, dengan resign nya satu teman kerja se team dan dipecatnya satu teman kerja dalam team yang sama, telah memporakporandakan stabilitas emosi, jiwa dan raga. Seluruh pekerjaan jatuh ke pangkuan ku dan semua mempunyai deadline segera. Pekerjaan tiga orang kini dikerjakan hanya oleh ku. Jadilah aku bekerja lebih dari 15 jam sehari. Kalo aku buruh pabrik, aku sudah kaya dengan uang lembur ;p

Akhirnya liburan tiba. Saat nya meluruskan saraf2 otak dan otot. Bertemu teman2 baik dan menghabiskan waktu dengan mereka sangat mengobati penderitaan satu bulan terakhir di kantor.

Sebagian besar waktu ku habiskan bersama sahabat ku. Kami mulai belajar memahami satu sama lain. Belajar berkomunikasi dengan baik. Belum pernah aku merasa sedekat ini dengan nya. Ternyata kunci nya ada di aku. Caraku berkomunikasi yang selama ini tidak benar. 'Thank you for being sangat sabar menghadapi ku".

Angin keberuntungan kembali menyapaku. Ada penawaran kerja. Aku melihatnya dengan positif. Walaupun belum final, tapi aku yakin mendapatkan yang terbaik.

Satu kejadian menimpa sahabatku. Aku tidak bisa juga mengatakan ini buruk untuk nya. Ini bisa dikatakan satu babak baru dalam kehidupannya. Setelah pergulatan hebat, aku tahu, akhirnya dia melihat semua dengan jernih. "Don't worry, aku akan selalu men support mu".

Malam ini, sahabat ku yang menjaga ku. Open relationship is a good choice for men. Dan itu lah pilihan yg dipilih oleh laki2 yg sedang dekat dengan ku. It means there is no relationship until ...
Aku baik2 saja. Tapi sahabatku hanya ingin memastikan kalau aku bisa menerima pilihan itu. Tentu saja aku bisa.

Selasa, 14 Oktober 2008

Another weekend

Koffka. Indomie goreng (ke) pedas (an).
Bangun pagi (jam 8 is pagi). Bakmie Kepiting Pontianak. Sinshe. Ice cream. Tidur.
Tongseng. Movies. Fallen asleep.
Curhat. Heart to heart. Cozy. Stop n Go. Shopping. Pho24. Mangga. Movie. Tidur. Heavy rain. Bangun tengah malam. Tidur lagi.

Selasa, 07 Oktober 2008

A complete holiday

Painful attacked. Doctor. Wedding. Ice Cream. Manado Food. Martabak. Beers. KFC. Games. Sleep over. Bakmi. Off to airport. Away for 2 days. Clinic. Hotel. Food Food Food. Friends. Returned. Airport by midnight. My confession. Sleep tight. Late breakfast. Laskar Pelangi (not). Another attack. Codefin. Tattoo studio. Ice Cream. Movies. Sleep. Breakfast (not). Swimming. Trattoria. Cards. Movies. Sleepless (alone). Sleep (accompanied). Morning madness. Papua Coffee. Radio Therapy. Sour Sally. Burger King. Hot Shot. Movies. A very good nite sleep. Hand in hand.

Senin, 06 Oktober 2008

Persahabatan yang anonoh

Saya sudah berteman baik dengan lelaki ini. Sangat baik. Sudah seperti saudara kandung sendiri. Kami berbagi apapun. Susah dan senang.

Saya tidak pernah keberatan berbagi handuk dengannya. Dia bahkan tidak keberatan memakai tissue basah yang telah saya pakai, karena menurutnya masih bisa digunakan. Permen lolipop yang sedang saya kulum dalam mulut saya dengan gampang dipindahkan ke dalam mulutnya. Dan kemudian dikembalikan kepada saya lagi. Tidak ada perasaan jijik sama sekali. Menggunakan sendok yang sama untuk makan, itu hanya hal yang sangat biasa.

Kami berdua adalah orang2 tegar yang selalu gembira didepan teman2 kami. Karena kami hanya menangis dikala disana hanya ada saya dan dia.

Kami berpelukan ketika bertemu dan berpisah. Kami memberikan ciuman. Banyak yang salah mengartikan pertemanan kami. Mereka pikir kami ini pasangan kekasih. Kami bisa duduk ber jam - jam menonton dvd dalam diam, hanya tangan saya memijat kepalanya. Kami bisa tidur dalam satu ranjang dan dia menggenggam tangan saya dalam tidurnya. Tapi kami bukan kekasih. Kami bersahabat.

Seorang teman lain akhirnya menyadari, bentuk persahabatan ini memang macam2. Dari yang flat, tanpa emosi, sampai yang anonoh seperti hubungan kami. Aku setuju dengan nya. Tidak ada batasan yang normal atau tidak normal. It's free format.

Dan, ya, kami mempunyai pasangan, dan pasangan kami mengerti hubungan kami.