Minggu, 22 Maret 2009

Bodoh sekali lagi

Kembali ke tahun 2001. Aku berkenalan dengan seseorang. Dia nice dan menyenangkan. Smart pula. We became good friends. Lama2 hubungan kami jadi aneh. Lebih dari teman. Kami menikmatinya. Tapi dia sudah punya pacar yg dipacarinya udah lebih dari 3 tahun. Lalu? Kami bingung. Dan hubungan segitiga itu tetap kami jalani sampai lebih dari 6 bulan. Aku sempet merasa kesal menjadi yangkedua, yang tidak bisa menghubungi nya di hari libur. Karena sudah bisa dipastikan dia sedang bersama pacarnya. Setelah seluruh masalah dalam hubungannnya dengan pacarnya diselesaikan, akhirnya aku bernafas lega. Kami resmi sebagai pasangan. Tanpa perlu menutup2i didepan teman2. Setelah berbungan lebih dari 5 tahun, akhirnya kami memutuskan berpisah, karena satu hal yang tidak bisa diubah.

Tahun ini, aku kembali terbelenggu dalam konflik yang sama. Semua dimulai dari hanya suka, nyaman, dan mau sama mau. Dia sudah punya pacar. We got ourselves into trouble in purpose jadinya. Tadinya sih ga pa pa. Tapi lama2 aku jd kesel sendiri karena kami tidak bisa berhubungan di hari libur. Persis seperti yang pernah aku jalani dahulu. Menunggu jam malam minggu berakhir, to be able to reach him or he reaches me.

I know. Aku bodoh. Tap itu lah yang terjadi. Dan aku sedang me reconfigure otak ku biar tidak terlibat terlalu dalam hubungan ini.