Minggu, 03 Agustus 2008

Dua laki2 dalam satu malam

Aku baru saja tiba di rumah. Baru saja bertemu dua orang laki2 [maaf] lemah. We had dinner and ice cream and talk.

Laki2 pertama. Seorang laki2 kuat dan tegar. Tapi hari ini menjadi begitu lemah. Karena apa? Wanita! Dia memiliki hubungan dengan wanita. [Dia pikir] inilah yang dia mau. Mereka menikmati hubungan indah. Sampai disatu ketika si wanita meminta lebih"I want a serious relationship, which has a future". Si laki2 merasa "aku rasanya tidak siap untuk komitmen". Dan si wanita pun 'mengancam' dengan kalimat"baiklah kalo begitu, stay away from me, I have a guy who wants a seroius relationship with me". Si laki2 pun menangis meraung2. Kehilangan pegangan. After meeting me, he's trying so hard to get back to life. Ya aku termasuk orang yang keras dalam hal ini. Berkali2 aku bilang"Stand up, move on". Dan dalam beberapa haripun dia sudah bisa tertawa lagi.

Tapi 10 hari kemudian, si wanita kembali. Mengatakan bahwa dia sangat mencintai si laki2 ini. Dan si laki2 kembali bingung dengan urusan komitmen. Tonight I slapped him with my words"think, what you really want. Not what other wants from you. If you don't want a commitment then don't commit. You will betray it later. If she really loves you, dia tidak akan mengancam kamu dengan "I have another guy bla bla...Now, focus to what you really want in your life for your own life. Perhaps you will not going to have them, but try to figure them first. It will be easier to do the next step".

What happen later after I spoke to him? He walked away from me. I know, I was to hard to him. But I guarantee, he will be back in his track soon, and forget everything bugging him now. I don't want him to go back to me and say "you were right". I only want him know what he wants.

Laki2 kedua. His gf is pregnant. He will marry her. He loves her. But she is not ready for those kind of pregnant and marriage things. And she never answer his call anymore. What does this guy do? Nothing.

When you madly in love, you can come to her place anytime, only to convince her that you like her. But now, when you two in a trouble, when you call her and she doesn't answer, you didn't do the same thing. Why? If you really love her, come to her place. Trying your best to see her, end explain. Let her listen to what you have in your mind. But don't push her to accept your proposal. Let her decide. It's her body who conceiving the baby and she's the one who will get through it for another 8 months. So talk to her, and ask her what she wants.

I learnt from my previous relationship. I stepped back to make things work. One of us has to take a step back. Don't push each other. Together we work this things.

Guys, cheer up. You will work this things up.

Addicted

Belajar menguatkan hati memang susah. Susah banget dah. Berkali2 aku gagal. Hal sepele buat orang lain. But it's a great deal for me. Aku sedang memaksa diriku untuk stop contacting someone I addicted to. Ha ha ha! Ya silahkan tertawakan aku.

Berkali2 mencoba, dan selalu gagal. Hari ini aku mencoba lagi. Dan sejauh ini sudah berhasil. Hahaha baru jam 2 sore. Masih panjang waktu yang harus kutemput, tapi aku bangga pada diriku.

Banyak orang bermulut manis. Memberi sejuta kata indah sehingga yang mendengar menjadi terbuai. Itu keahlian orang itu. Sebut saja Mr. G. Aku lah yang dibuainya, sampai aku termehek2. Apapun yang aku lakukan, selalu inget dirinya. Padahal, boro2 deh dia inget aku (kecuali butuh bantuanku). Dasar aku nya aja yang bodoh.

Dari tadi aku memegang telp. Tidak tanggung2. Telp rumah, telp gsm, dan cdma. Semua tepat berada di depanku. Diap mendial nomornya. Siap dengan sejuta kata2 yang ingin aku sampaikan padanya, padahal ga penting banget. Biasanya hanya "hey, lagi dimana? eh, gw mau tanya dong, film yang lo tonton waktu itu bagus ga? gw mau cari dvdnya..."huahahaha. Ga tau mau. Ada aja alasan2 bodoh untuk menelpon dia.

Dia memang tidak pernah berkata kasar ketika menjawab telp ku. Selalu menjawab dengan manis. Bahkan dengan pertanyaan2 yangmembuat aku merasa penting untuknya, "udah makan belum lo, udah jam segini lho. mau sakit?" Uhuyyyy...aku langsung ge-er gitu. Parah.

Kalo diibaratkan kecanduan narkoba, pasti aku udah tingkat tinggi nih. Kalo bandingannya penyakit cancer, aku pasti ada di stadium lanjut. Susah untuk disembuhkan. Hari ini, sekali lagi aku mencoba. Bertahan sampai dia menghubungi ku. Kalo tidak, tidak boleh aku duluan. Titik.