Minggu, 03 Agustus 2008

Addicted

Belajar menguatkan hati memang susah. Susah banget dah. Berkali2 aku gagal. Hal sepele buat orang lain. But it's a great deal for me. Aku sedang memaksa diriku untuk stop contacting someone I addicted to. Ha ha ha! Ya silahkan tertawakan aku.

Berkali2 mencoba, dan selalu gagal. Hari ini aku mencoba lagi. Dan sejauh ini sudah berhasil. Hahaha baru jam 2 sore. Masih panjang waktu yang harus kutemput, tapi aku bangga pada diriku.

Banyak orang bermulut manis. Memberi sejuta kata indah sehingga yang mendengar menjadi terbuai. Itu keahlian orang itu. Sebut saja Mr. G. Aku lah yang dibuainya, sampai aku termehek2. Apapun yang aku lakukan, selalu inget dirinya. Padahal, boro2 deh dia inget aku (kecuali butuh bantuanku). Dasar aku nya aja yang bodoh.

Dari tadi aku memegang telp. Tidak tanggung2. Telp rumah, telp gsm, dan cdma. Semua tepat berada di depanku. Diap mendial nomornya. Siap dengan sejuta kata2 yang ingin aku sampaikan padanya, padahal ga penting banget. Biasanya hanya "hey, lagi dimana? eh, gw mau tanya dong, film yang lo tonton waktu itu bagus ga? gw mau cari dvdnya..."huahahaha. Ga tau mau. Ada aja alasan2 bodoh untuk menelpon dia.

Dia memang tidak pernah berkata kasar ketika menjawab telp ku. Selalu menjawab dengan manis. Bahkan dengan pertanyaan2 yangmembuat aku merasa penting untuknya, "udah makan belum lo, udah jam segini lho. mau sakit?" Uhuyyyy...aku langsung ge-er gitu. Parah.

Kalo diibaratkan kecanduan narkoba, pasti aku udah tingkat tinggi nih. Kalo bandingannya penyakit cancer, aku pasti ada di stadium lanjut. Susah untuk disembuhkan. Hari ini, sekali lagi aku mencoba. Bertahan sampai dia menghubungi ku. Kalo tidak, tidak boleh aku duluan. Titik.

Tidak ada komentar: