Selasa, 21 Oktober 2008

Pelet - Pemikat - Pemanis

Apakah pelet itu bener ada? Bagi saya jadi percaya ga percaya. Percaya karena saya melihat banyak kasus. Ga percaya karena saya percaya Tuhan menjaga umat Nya.

Beberapa teman mempunyai cerita berbeda tapi dengan jalan cerita serupa. Tiga orang teman mengalami hal sama. Yang pertama berbagi cerita dengan saya, adalah, sebut saja Tan. Dalam perjalanan menuju resepsi perkawinan teman, Tan bercerita tentang keberadaannya beberapa bulan lewat. Bisa dikatakan saya dan Tan sudah lama tidak in-touch. Karena saya merasa Tan hilang ditelan bumi.

Tan dengan gamblang menceritakan hubungan yang dilalui nya dengan seorang wanita. Cantik, pintar, mandiri, dan sangat memuaskan di tempat tidur. Tan melakukan segala2nya untuk wanita itu dan meninggalkan semua teman2 nya - termasuk saya. Baginya saat itu hidup adalah Tan dan wanita itu. Beberapa teman dan keluarga memperingati tabiat Tan yang 'agak' berbeda. Penampilan pun berubah. Menjadi sangat kurus. Diakuinya dia kehilangan 7 kg bobot tubuhnya. Saat itu Tan tidak menggubris semua omongan keluarganya. Sampai satu ketika - lebih dari 7 bulan sejak Tan mengenal wanita itu - dia merasa ada yang lain dalam dirinya. Seperti bukan dirinya. Baru dia tersadar dan mempercayai omongan keluarga bahwa dia telah di pelet.

Melihat status di facebook seorang teman, saya menghubungi teman tersebut. Sebut saja Dante. Dia baru saja putus dari pacarnya. Saya kenal juga mantan pacar nya. Saya hanya ingin menghibur, tetapi malam itu saya justru mendapat cerita yang sama seperti yang diceritakan Tan, dengan setting yang berbeda. Dante sampai ribut dengan mamanya karena sang mama merasa hubungan Dante dengan pacarnya tidak wajar. Tapi Dante baru percaya apa yang mamanya sampaikan setelah dengan tidak sengaja orang yang tidak dikenalnya menyampaikan bahwa Dante dalam pengaruh pelet seseorang. Saya dan Dante telah berteman bertahun2, tetapi sepertinya sang pacar tidak begitu menyukai kedekatan Dante dengan saya dan teman2 lain. Itu terlihat jelas di raut wajahnya ketika kita kumpul2. Tapi saat itu saya tidak ingin menduga2.

Seorang teman lainpun pernah dikabarkan oleh orang lain berada dalam pengaruh buruk itu. Hal itu telah merubah dirinya menjadi 180 derajat. Totally a different person. Semua teman bingung melihat Terry, sebut saja begitu. Perubahan terjadi sejak Terry berhubungan dengan cewe ini. Akan tetapi mau berbusa2 bagaimana pun kita mengingatkan, Terry hanya diam seribu bahasa. Tidak ada jawan iya atau tidak. Seperti kehilangan arah, seperti kerbau ditusuk hidungnya. Tidak mampu mengungkapkan apa yang diinginkannya. Terkadang, pandangannya kosong. Saya hanya mengingatkannya untuk tetap menghadap Tuhan. Akhirnya setelah 10 bulan, Terry menyadarinya. Saya tidak tahu bagaimana prosesnya. Yang saya tahu, dia putuskan cewe itu, dan dia sudah kembali ceria seperti dulu. Teman2 bahkan bersorak gembira dengan kembalinya si anak hilang. Glad to have you back.

Satu cerita serupa saya dengar hari ini. Cukup mengangetkan. Karena ternyata penggunaan alat, cara, jalan untuk memikat mempunya motivasi yang berbeda. Tiga cerita diatas bermotivasi posesif mengikat si lelaki karena mungkin perasaan insecure terhadap orang yang dicintai. Cerita yang saya dengar hari ini bermitivasi lebih dasyat. Menguasai harta keluarga lelaki.

Entah saya terlalu berprasangka buruk, entah lah ini memang pendapat umum yang beredar. Semua dilakukan oleh wanita dari etnis yang sama. Yang mereka memang dikenal dengan kecantikan nya dan keahliannya memuaskan laki2. Jika mereka cantik dan bisa memuaskan laki2, lalu kenapa mereka memerlukan alat bantu? Atau justru karena alat bantu itu lah yang telah mengangkat image mereka sebagai "cantik dan sangat memuaskan".