Jumat, 23 November 2007

Perjalanan Panjang

Aku mencari nomor seatku. Sekali lagi aku mencocokkan dengan nomor yang ada di boarding pass di tanganku. Seat ku di isle. Aku suka, karena akan dengan mudah mengamati orang2 di seats lain. Dan dengan mudah pula mondar mandir ke toilet.

Aku meletakkan daypackku di bawah kursi didepanku. Terlebih dahulu mengambil buku dan U3 ku. Aku tidak menyadari kapan pesawat ini take off. Ternyata aku terlelap. Aku dibangunkan oleh petugas cabin. Saatnya makan. Aku tidak begitu ingin makan. Hanya ingin minum. Yang menyenangkan dari penerbangan international, karena ada minuman beralcohol. Setelah menenggak sedikit vodka lime, aku melihat sekelilingku. Ada 2 orang laki2 di samping kananku. Mereka serempak menyapaku. Gonna be fun. Aku bangkit ke toilet. Perlu menyegarkan diri.

Teman perjalanan yang menyenangkan. Kami bertukar banyak cerita. Yang membuat aku iri, mereka telah lebih banyak menjelajah negeriku dari pada seumur hidupku berkeliling Indonesia. Dan ini sedikit menimbulkan penyesalan di hatiku. Kepergianku kali ini untuk waktu yang tidak terbatas. Kapan aku bisa kembali untuk menjelajah. Teman2 ku ini sangat tertarik dengan t-shirt yang aku pakai. Ya, aku baru saja mendapat t-shirt ini, memang sangat menarik 'Travel Warning : Indonesia : Dangerously Beautiful.' Penyesalan lainnya lagi. Kalau saja aku membawa lebih beberapa potong t-shirt yang sama, aku bisa menjualnya pada mereka. Indonesia is too beautiful to refuse. Kami terus bertukar pengalaman. Sampai akhirnya kami harus transit dan keluar dari pesawat. Kami memutuskan untuk hangout bersama. Lumayan. Ketawa terus. Kami memilih satu coffee shop, memesan kopi dan memilih meja yang di tengah2 ruangan. Ternyata banci tampil juga. Inginnya semua orang melihat ke arah kami.
Setelah 4 jam transit, kini aku kembali di dalam pesawat. Begitu pesawat take off, kami pun langsung tertidur. Aku sempat terjaga. Mimpi. Blon apa2 aku sudah kangen sama yang aku tinggalkan. Aku segera mengalihkan perhatianku. Lebih baik kembali tidur.

Aku merasa ada yg bergerak2 di kuping ku. Lalu di hidungku. Lalu aku merasa mataku dihinggapi sesuatu. Waaaaah, ternyata teman2 ku iseng sekali. Dari tadi menontonku tidur dan akhirnya iseng membangunkan aku. Masih sekitar 3 jam lagi baru akan landing. Aku mulai bosan. Ga betah duduk saja. Aku bangun untuk membasuh muka dan mengganti t-shirt. Aku memutuskan jalan2 dari satu isle ke isle lain. Melihat2, siapa tau ada yang keren.

Tetep bosan.

Akhirnya, pesawat akan landing. Senangnya. Waktu setempat pukul 10 pagi. Aku dan teman2 tadi berpisah disini. Kami telah bertukar detail contact. Berharap dapat bertemu kembali. Aku mencari tempat penitipan luggage. Ya aku masih ada waktu 7 jam disini, sebelum melanjutkan penerbangan dengan pesawat kecil ke daerah terpencil di utara. Aku memutuskan untuk berkeliling Frankfurt.

Aku menghubungi seorang teman lama. Kami bertemu di coffee shop tidak jauh dari airport. Aku agak deg2an juga. Sudah lebih dari 10 tahun tidak bertemu dengan Bernd. Dia langsung bisa mengenaliku begitu memasuki ruangan. Agak kaku. Tapi tidak lama. Karena kami langsung bisa saling mencela. Jelajah kota pun dimulai. Kota ini lumayan antik menurutku. Sudah beberapa kali stop di airport nya tapi belon pernah sekalipun aku menjelajah isi kota. Menarik.
Rasanya lelah sekali. Ngantuk. Sudah saatnya kembali ke airport. Menunggu pesawat yang akan menerbangkanku ke Kobenhaven. Perjalananku masih panjang. Begitu mendarat, aku sudah dijemput seorang teman lama yang lain, Niklas. Road trip dimulai. Kami akan mengemudi menembus jalan panjang menuju Jonkoping. Daerah yang sangat dingin buat ku. Tapi aku rasa akan menjadi pengalaman yang menyenangkan.

Aku dan Niklas sempat berbincang2 sebentar. Tentang keluarganya. Tentang Jasper. Aku memandangi sekelilingku. Gelap. Sepi. Peaceful tepatnya. Kembali aku teringat ke negeri tercintaku, aku inget belahan jiwaku. Seharusnya kami melakukan ini bersama2...

Tidak ada komentar: