Rabu, 10 September 2008

Membatasi diri atau membatasi orang lain?

I've been wondering. Kenapa banyak tempat ditutup selama puasa. Tempat pijat, tempat reflexy, tempat hiburan malam seperti club, bahkan tempat meletakkan minuman beralkohol di circle k juga ditutup kertas kaca depan nya.

Ga boleh clubbing, kan bulan puasa. Then, apakah clubbing hanya di haramkan selama bulan puasa. Kalo clubbing bikin dosa, harusnya mau bulan puasa atau bukan bulan puasa juga tetep dosa dong. Yang paling mengganggu adalah tempat reflexy. I need that setelah seminggu beraktifitas. Apa yang salah melakukan reflexy kaki (dan tangan). Sebagian komentar mengatakan akan menyebabkan birahi, karena di pegang2. Halah. Masa sih saya mau berbirahian dengan pemijat reflexy.

Penjualan minuman beralkohol yang lemari pendinginnya ditutup dengan kertas agar tidak terlihat. Apakah melihat minuman beralkohol lalu artinya menjadi berdosa. Ok deh, tidak usah bicara dosa. Tuhan yang akan menilai. Tetapi apakah melihat minuman beralkohol akan membatalkan puasa seseorang?

Hadooooowww. Membingungkan deh. Batasi diri sendiri, control diri sendiri. Kenapa harus membatasi orang lain? Justru keteguhan seseorang akan tercermin disini. Meracau ga jelas, tapi saya hanya ingin menyampaikannya.

Tidak ada komentar: